Wednesday, 31 January 2018
Laboratorium sistem manufaktur universitas Trunojoyo mempuyai 2 las listrik. Las listrik yang biasa digunakan para mahasiswa khususnya mahasiswa teknik industri universitas trunojoyo Madura untuk membuat suatu projek atau suatu produk. Biasanya produk yang dibuat seperti kanopi, meja, kursi, tempat rak sepatu, rak dinding dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelasnya dapat dipahami pada uraian berikut yang mengkaji tentang Las Listrik:
Las listrik adalah salah satu cara penyambungan logam dengan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan dua logam yang akan disambung. Elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda yang akan tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan kedua logam tersebut tersambung menjadi satu.
Mesin las listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar. Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya. Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal.
Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya. Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di dalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan.
Dalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta mendampingi praktek, secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.
Untuk lebih jelasnya dapat dipahami pada uraian berikut yang mengkaji tentang Las Listrik:
Las listrik adalah salah satu cara penyambungan logam dengan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan dua logam yang akan disambung. Elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda yang akan tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan kedua logam tersebut tersambung menjadi satu.
Mesin las listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar. Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya. Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal.
Ø Elektroda polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Biasanya digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las.
Ø Elektroda Fluks membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang tidak diinginkan.
Ø Tetapi kawat las Elektroda berlapis merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai pengelasan komersil.
- · Pengertian Pengelasan (welding)
Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya. Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di dalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan.
Dalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta mendampingi praktek, secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Followers
Popular Posts
-
Kegiatan sholawat lab sisman Laboratorium Sistem Manufaktur UTM memiliki kegiatan yang bisa dibilang berbeda dengan laboratorium lain ya...
-
Berbagai perkembangan teknologi yang semakin canggih perlu diikuti dengan mencari peluang didalamnya menjadi usaha baru yang menguntung...
-
Assalamu’alaikum Wr. Wb Selamat Malam Diberitahukan kepada mahasiswa Teknik Industri Universitas Tronojoyo Madura yang mengambil mata kuliah...
Categories
- Angkatan 2016 (3)
- Asisten (1)
- asisten magang (1)
- Beasiswa (1)
- Bebek Kampus (3)
- Bebek Songkem (3)
- biodata (1)
- Cacing (1)
- DPTI (1)
- DPTI 2020 (2)
- E-bike (4)
- esMOCA V2 (1)
- Fasilitas (5)
- Informasi (1)
- Kayu (10)
- Kegiatan (15)
- Kerupuk PULOR (1)
- Kontak kami (1)
- Logam (4)
- Mesin pengering (1)
- Mesin-mesin Lab (8)
- PBT (32)
- Pembekalan Asisten 2017 (1)
- Plastik (4)
- PPIC (1)
- Produk (1)
- Profil (2)
- prosman (27)
- PTLF (10)
- PTLF 2019 (11)
- PTLF 2020 (15)
- Sandal Sisco (1)
- Sispro (18)
- Sispro 2019 (9)
- Struktur Organisasi (1)
- Visi dan Misi (1)
Blog Archive
Labels
- Angkatan 2016
- Asisten
- asisten magang
- Beasiswa
- Bebek Kampus
- Bebek Songkem
- biodata
- Cacing
- DPTI
- DPTI 2020
- E-bike
- esMOCA V2
- Fasilitas
- Informasi
- Kayu
- Kegiatan
- Kerupuk PULOR
- Kontak kami
- Logam
- Mesin pengering
- Mesin-mesin Lab
- PBT
- Pembekalan Asisten 2017
- Plastik
- PPIC
- Produk
- Profil
- prosman
- PTLF
- PTLF 2019
- PTLF 2020
- Sandal Sisco
- Sispro
- Sispro 2019
- Struktur Organisasi
- Visi dan Misi
0 comments:
Post a Comment